Dalam sebuah surat tahun 1780 kepada istrinya, Abigail, John Adams mengusulkan kronologi kewajiban generasi untuk belajar. Adalah kewajibannya, tulis sang calon presiden saat singgah di Prancis, untuk "mempelajari politik dan perang," agar generasi berikutnya "memiliki kebebasan untuk mempelajari matematika dan filsafat," dan generasi berikutnya harus memiliki "hak untuk mempelajari Seni Lukis, Puisi, Musik, Arsitektur, Patung, Permadani, dan Porselen." Surat Mr. Adams berakhir di sana, pembaca modern tidak dapat mengetahui apakah, dengan lebih banyak kertas dan waktu, dia pada akhirnya akan memprediksikan kampus perusahaan abad ke-21 di mana awan kata dipelajari dalam bentuk digital dan material sehingga generasi pekerja termuda saat ini dapat mencapai pengetahuan yang sempurna tentang identitas merek Cinnabon.

Kita hanya dapat berasumsi bahwa ketika, dalam surat terpisah yang ditulis tiga tahun sebelumnya, di tengah-tengah Perang Revolusi, dia mengungkapkan keinginannya agar anak cucu "memanfaatkan" kebebasan yang dia cari, dia membayangkan sesuatu seperti markas besar Focus Brands seluas 62.000 kaki persegi, operator yang berbasis di Atlanta dengan 6.536 lokasi waralaba makanan. Di balik setiap waralaba makanan ringan terdapat sebuah cerita - seorang ibu muda yang dibesarkan di gereja Amish mengambil alih kedai pretzel setelah tragedi pribadi yang menghancurkan; ban kempes di hari yang panas memaksa seorang penjual es krim imigran Yunani untuk menyajikan produk beku yang melunak dengan cepat - yang pada akhirnya dikaburkan oleh popularitas yang tak henti-hentinya dari makanan yang murah dan nikmat serta membuat ketagihan.

Di balik setiap Cinnabon Classic Roll terdapat kantor yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi untuk mempertahankan status hukum, konsistensi bahan, kelayakan finansial, kehadiran online yang informatif dan bersahabat, keseragaman tampilan etalase, kekuatan pemasaran, dan warisan budaya.

Belum lagi mendesain, memotret, mencetak, memfilmkan, dan mendistribusikan materi yang memungkinkan setiap orang dengan usia kerja yang sah di Amerika Serikat untuk memperoleh pengetahuan tentang fabrikasi Cinnabon Classic Roll sesuai dengan standar perusahaan. Demikian juga dengan kue es krim Fudgie the Whale atau smoothie Nanas Aloha, sekitar 375 orang seperti itu bekerja di kantor utama Focus Brands.

Focus memiliki dan mengelola merek Auntie Anne's, Carvel, Cinnabon, Jamba (sebelumnya Jamba Juice), McAlister's Deli, Moe's Southwest Grill, dan Schlotzsky's. Di kantornya, merek-merek ini telah direbus hingga ke intinya dan esensi tersebut disiramkan ke dinding, digantung di langit-langit, dan dibor ke pilar beton yang terbuka. Manifestasi yang paling menarik dari merek-merek ini adalah tulisan melayang yang melayang dalam formasi altocumulus di atas jalan setapak yang terang benderang di depan pintu masuk utama gedung. "Creamy frosting buttery AWESOME irresistible HOMEWRECKER," demikian bunyi (beberapa) kata yang menurut Steven DeSutter, CEO, dipilih oleh para pemimpin merek untuk "memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengatakan kata-kata yang mendefinisikan merek Anda." ("Homewrecker" adalah jenis burrito di Moe's.)